Edan Demi Jadi Anjing Pria Habiskan Rp214 Juta Berikut 3 Orang di Dunia Tidak Perlu Paspor untuk ke Luar Negeri Penasaran?

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Pria asal Jepang, Toco, menghabiskan dana jutaan Yen demi mewujudkan impiannya menjadi binatang. Caranya adalah mengenakan kostum anjing jenis Collie.

Lewat kanal YouTube I want to be an animal, Toco menceritakan kisahnya. Yang terbaru, ia mengunggah video pada Jumat (21/7) saat dirinya diwawancara RTL, sebuah stasiun TV Jerman tahun lalu seperti dilansir cnnindonesia.com.

Kini, video berjudul 'Dogs and people's reactions to seeing a realistic dog costume!' ini telah ditonton lebih dari 1,3 juta kali.

"Halo, nama saya Toco. Saya jadi anjing Collie, memenuhi impian yang saya miliki sejak kecil yakni menjadi binatang!...saya mengumpulkan beberapa video, khususnya adegan saya bertemu anjing sungguhan!," tulis keterangan dalam video.

Dalam video tersebut, tampak Toco jalan-jalan di taman ditemani kru TV. Sesekali Toco berinteraksi dengan pengunjung taman dan 'menyapa' anjing-anjing sungguhan.

Toco sudah 'debut' dalam kostum anjing sejak tahun lalu. Kostum anjing Collie ini cukup mendekati rupa anjing Collie sungguhan. Demi kostum ini, Toco rela menghabiskan dana hingga 2 juta yen (sekitar Rp214 juta).

Jenis anjing Collie adalah jenis anjing favoritnya. Kostum dibuat selama 40 hari oleh Zeppet, agensi Jepang yang bergerak dalam bidang pembuatan figur dan model untuk film.

"Sejak kecil, saya memiliki fantasi yang tidak spesifik untuk menjadi binatang. Saya bertanya-tanya apa itu keinginan untuk berubah," kata dia seperti dilaporkan Mirror.

Hanya saja, tidak setiap hari ia mengenakan kostum anjing tersebut. Kostum hanya dikenakan pada kesempatan tertentu. Ia pun menyebut tak ada temannya yang tahu hobi 'unik'-nya itu.

"Mereka pikir aneh kalau saya ingin jadi anjing. Untuk beberapa alasan itulah mengapa saya tidak bisa menunjukkan wajah asli saya," kata Toco seperti dilaporkan Daily Mail.

Saat mengenakan kostum anjing, Toco mengaku menikmati aktivitas yang hanya dilakukan anjing. Dalam video, Toco berguling dan menumpangkan 'tangannya' pada tangan kru tv layaknya anjing betulan.

Dalam video berbeda, ia terlihat bersantai di hammock dan makan makanan anjing tiruan.

Tidak Perlu Paspor 

Seperti diketahui paspor merupakan dokumen wajib yang dibawa bagi mereka yang hendak pergi ke luar negeri. Namun, ternyata tidak semua orang wajib membawa paspor saat ke luar negeri.

Setidaknya ada tiga orang di dunia yang tidak membutuhkan paspor ketika pergi ke luar negeri. Tiga orang ini memiliki gelar istimewa sehingga tidak perlu paspor.

 

Ketiga orang tersebut antara lain, Raja Charles III dari Inggris Raya, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako dari Jepang. Mereka tak pernah membawa paspor ketika pergi ke luar negeri.

Aturan khusus ini juga berlaku bagi raja atau ratu Inggris Raya pendahulu Raja Charles III. Demikian pula dengan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, para pendahulu kaisar dan permaisuri Jepang tidak perlu paspor jika ke luar negeri.

Namun, untuk istri Raja Charles III yakni Permaisuri Camilla, masih membutuhkan paspor diplomatik untuk perjalanannya ke luar negeri. Selain itu, anggota keluarga ketiga orang bergelar istimewa ini juga tetap membutuhkan paspor diplomatik.

Mengutip cnnindonesia.com, untuk Jepang, aturan tanpa paspor untuk kaisar dan permaisuri berlaku sejak 1971 berdasarkan instruksi kementerian. Menurut Kementerian, tidak patut membuat keturunan langsung Dewi Matahari Amaterasu melalui prosedur imigrasi secara umum seperti manusia biasa.

Sementara untuk raja atau ratu yang berkuasa di Inggris Raya mendapat dispensasi untuk tidak menggunakan paspor saat pergi ke luar negeri.

Karena aturan spesial tanpa paspor ini, perlu pengaturan perjalanan dan koordinasi terperinci antara pejabat tingkat tinggi dari negara-negara yang terlibat, khususnya yang akan dikunjungi tiga orang ini.

Pejabat yang bertanggung jawab atas logistik perjalanan Kerajaan Inggris, terutama Raja Charles III adalah sekretaris pribadi sang raja, Sir Clive Alderton. Sementara untuk penanggung jawab urusan perjalanan luar negeri kaisar dan permaisuri Jepang diserahkan kepada Kementerian.***